Kerjasama Pertahanan Indonesia dan Filipina serta Respon Masyarakat Indonesia terhadap Kebijakan Pemerintah Indonesia di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Sebagai negara yang berada di sebuah
regional yang sama, Indonesia dan Filipina memiliki banyak kesamaan serta
kebutuhan. Persamaan itu diantaranya seperti kondisi geografis serta tingkat
perekonomian penduduknya. Diluar hal tersebut, kebutuhan akan keamanan masih
menjadi sebuah hal yang krusial bagi eksistensi sebuah negara. Datang dari
ungkapan bahwa negara tidak akan dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan
negara lainnya, kerap kali dilakukan kerjasama antar negara. Dalam ini
kerjasama terjadi antara Indonesia dan Filipina di bidang pertahanan dan keamanan.
Indonesia dan Filipina terikat dengan
perjanjian bilateral yang dilakukan oleh kedua negara yang berjudul Memorandum of Understanding on the
Establishment of a Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) Between
the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic
of the Philippines. Dalam pertemuan kelima JCBC, dibuatlah sebuah perangkat
yang bernama 2014-2016
Indonesia-Philippines Plan of Action yang didalamnya memuat aturan
kerjasama antara kedua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan. Dalam
perjanjian itu antaranya dimuat tentang melakukan pertukaran informasi
keamanan, koordinasi pertahanan, serta kerjasama pendidikan pertahanan antara
kedua negara.
Pada 2016, kembali disepakati perjanjian
antara Indonesia dan Filipina, namun kali ini terdapat pihak ketiga yang ikut
dalam kerjasama tersebut, yakni Malaysia. Ketiga negara tersebut melakukan
pertemuan trilateral untuk membahas kondisi laut Sulu dan Sulawesi yang menjadi
tempat bagi banyaknya perompakan serta penculikan terhadap awak dari kapal-kapal yang melintas.
Pertemuan ini kemudian menghasilkan joint
declaration yang intinya adalah menyepakati untuk dilakukannya joint patrol serta koordinasi antara
angkatan laut masing-masing negara untuk mengamankan wilayah tersebut.
Bagi masyarakat awam, kerjasama yang
dilakukan oleh kedua negara ini tidaklah memiliki arti yang besar. Pada
dasarnya, masyarakat awam hanya dapat merasakan kebijakan-kebijakan pemerintah
yang lebih cenderung ke permasalahan ekonomi, seperti kebijakan yang berkaitan dengan harga bahan-bahan
pokok serta tarif dasar listrik. Untuk persoalan seperti kerjasama keamanan,
masyarakat secara umum bersifat lebih acuh tak acuh karena tidak mempengaruhi
kehidupan mereka secara langsung. Meskipun demikian, di kalangan akademisi dan
praktisi terutama di bidang politik serta hubungan internasional, persoalan ini
memiliki arti yang amat penting. Setiap saat, negara akan berusaha untuk
mempertahankan eksistensinya. Untuk mewujudkan hal itu, maka negara akan
memberlakukan kebijakan-kebijakan di bidang pertahanan dan keamanan, hal ini
dikarenakan oleh eksistensi sebuah negara dapat terhenti apabila mendapatkan
ancaman keamanan yang tidak dapat ditanggulangi. Hal ini disadari betul oleh
para akademisi serta praktisi politik dan hubungan internasional.
Sebagai kesimpulan, hubungan antara Indonesia
dan Filipina di bidang pertahanan serta keamanan terbilang erat. Hal ini
didasarkan kepada kondisi geografis kedua negara yang memiliki perbatasan
langsung. Ancaman-ancaman yang didapati oleh kedua negara pun secara umum sama,
seperti adanya perompakan di laut seperti yang dijelaskan diatas. Atas dasar
tersebut, akan sangat baik jika terus dilakukan komunikasi antara kedua negara
untuk semakin meningkatkan kerjasama terutama di bidang pertahanan dan
keamanan. Selain itu, akan lebih baik jika kedua negara kedepannya melibatkan
negara-negara lain disekitarnya seperti Malaysia dan Brunei Darussalam dalam
kerjasama keamanan. Hal ini dapat meningkatkan efektifitas dari kerjasama yang
dilakukan tersebut. Kemudian, warga negara indonesia sebaiknya tidak
mempertahankan sikap acuh tak acuh terhadap negara, seperti kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki
derajat yang paling tinggi, oleh karena itu, sudah semestinya jika rakyat
mengawasi, mengontrol, dan bila perlu mengkritisi segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah,
termasuk didalamnya kebijakan di bidang pertahanan serta keamanan.
Afriandha Fakhri
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Permasalahan keamanan Laut Sulu-Sulawesi bukanlah permasalahan baru, begitu pula dengan upaya negara-negara di sekitarnya (Indonesia, Malaysia, dan Filipina). Implementasi kerjasama keamanan di laut sulu-sulawesi sepertinya tidak cukup hanya sebatas joint patrol antar tiga negara saja. Harus ada SOP yang jelas mengenai tindakan yang disepakati ketiga negara. Selain itu, keterlibatan negara lain dirasa perlu, karena jalur sulu-sulawesi juga merupakan jalur perdagangan selain selat malaka.
BalasHapusDengan berada di wilayah asia tenggara, memang sulit untuk bekerja sendirian atau menjadi pribadi yang mandiri tanpa menjalin kerjasama dengan negara lain. Hal ini Indonesia harus tetap waspada dalam menjalin kerjasama dengan negara lain, dan harus mampu melihat kearah mana tujuan asli mereka dalam menjalin hubungan kerjasama dengan Indonesia.
BalasHapusMemang benar bahwasannya masyarakat juga perlu untuk mengontrol dan mengawasi apapun kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kemudian yang jadi pertanyaan adalah bagaimana seharusnya yang dilakukan pemerintah untuk membangun sikap aware masyarakat terhadap ancaman-ancaman sekaligus kebijakan yang diambil oleh pemerintah atas ancaman tersebut? Kalaupun sudah tertulis jelas dalam Undang-undang mengenai ancaman Keamanan pada umumnya atau bukan secara khusus membahas suatu isu, masyarakat awam justru cenderung mengabaikan hal-hal yang berbau hukum karena dirasa tidak memberikan keuntungan yang berarti bagi mereka sendiri.
BalasHapusmenurut saya akan lebih bagus lagi jika terus dilakukan komunikasi antara kedua negara untuk semakin meningkatkan kerjasama terutama di bidang pertahanan dan keamanan. Selain itu masyarakat juga harus berperan mengawasi, mengontrol, dan bila perlu mengkritisi segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk didalamnya kebijakan di bidang pertahanan serta keamanan. karena ini sebenarnya sudah menjadi kewajiban kita bersama agar sebagai warga negara yg baik dalam menjaga pertahanan dan keamanan di negara sendiri
BalasHapusYang memberi komentar menjadi contoh kepedulian anak muda Indonesia melihat berbagai permasalahan yang terjadi di sekitar negara kita. Maju terus Mahasiswa Magang. Sukses
BalasHapus